Tugas Softskill Ilmu Budaya Dasar

KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN

  Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar , keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.

 Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.Dua kata tentang Kepercayaan dan Keyakinan ini sering dianggap bermakna sama. 

 Ketika kita bertanya tentang apa kepercayaan anda ? orang berfikir sama yang dimaksud dengan keyakinannya.Apakah benar …, dua kata ini mempunyai makna yang sama atau berbeda ? Kalau memang sama dimana letak persamaannya, dan jika beda dimana pula letak perbedaannya.

 Sebagai Ilustrasi, saya pernah mendengar cerita dari seorang teman, bahwa sebuah rumah makan yang terletak di jalan tertentu pada suatu tempat terkenal makananya enak dan harganya murah, dengan tempat yang nyaman. Sejak mendengar cerita dari teman saya tentang rumah makan itu saya percaya bahwa rumah makan itu memang terkenal enak.Mengapa saya percaya..? Karena pada saat temen saya cerita, temen saya memang terlihat sangat semangat dengan wajah yang berbinar, terlihat dari nada bicaranya yang mantap. Oleh karena itu saya percaya. Saya semakin tambah percaya ketika yang menceritakan rumah makan tersebut lebih dari 5 orang. Namun saya belum Yakin. Mengapa tidak yakin…..? karena saya belum membuktikan langsung makan di rumah makan tersebut. Sekali saya merasakan makan di rumah makan tersebut saya merasa yakin, memang bener enak seperti yang diceritakan oleh temen saya maupun orang yang pernah datang untuk makan dirumah makan tersebut. Begitu seterusnya akhirnya saya menjadi ketagihan makan dirumah makan tersebut karena masakan yang disajikan tidak pernah mengecewakan sehingga kita menjadi tambah yakin.Dari cerita diatas dapat disimpulkan beberapa perbedaan dan persamaannya sebagai berikut.

1. Ruang lingkup Kepercayaan dan Keyakinan.Wilayah Kepercayaan hanya ada dalam hati dan ucapan, namun ketika berubah menjadi keyakinan setelah ada dihati, mengucapkan percaya dan membuktikan dalam berbuat yaitu makan langsung di tempat makan tersebut.

2. Proses Pembentukan Kepercayaan dan Keyakinan.Kita dapat percaya terhadap sesuatu setelah ada beberapa i keterangan yang tidak diragukan yang diperoleh dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam contoh cerita ini kita percaya setelah ada informasi yang cukup jelas dari teman yang memberi keterangan tentang rumah makan tersebut. Kepercayaan menjadi bertambah ketika keterangan yang diperoleh semakin bertambah dan lengkap. Keterangan bentuknya menjadi berubah menjadi keyakinan ketika membuktikan langsung dengan makan di rumah makan tersebut.

3. Jangka waktu Kepercayaan dan KeyakinanUntuk dapat percaya cukup memerlukan waktu yang singkat asal yang menjelaskan obyek tersebut dengan keterangan yang cukup. Dan untuk mendapatkan keyakinan butuh waktu yang lama, karena sekali bukti tidak dapat menjamin orang menjadi yakin. Menjadi yakin butuh waktu kama karena harus membuktikan berkali-kali dalam waktu yang lebih lama.

4. Sifat Kepercayaan dan KeyakinanKepercayaan biasanya sifatnya hanya sementara, merupakan rangkaian proses yang apa bila proses tersebut dapat dibuktikan maka Kepercayaan akan burubah menjadi Keyakinan. Sehingga sesuatu yang sudah menyakinkan cenderung bersifat abadi, dan bisanya sudah mencintai.

 Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.Dua kata tentang Kepercayaan dan Keyakinan ini sering dianggap bermakna sama. Ketika kita bertanya tentang apa kepercayaan anda ? orang berfikir sama yang dimaksud dengan keyakinannya.Apakah benar …, dua kata ini mempunyai makna yang sama atau berbeda ? Kalau memang sama dimana letak persamaannya, dan jika beda dimana pula letak perbedaannya. 

Sebagai Ilustrasi, saya pernah mendengar cerita dari seorang teman, bahwa sebuah rumah makan yang terletak di jalan tertentu pada suatu tempat terkenal makananya enak dan harganya murah, dengan tempat yang nyaman. Sejak mendengar cerita dari teman saya tentang rumah makan itu saya percaya bahwa rumah makan itu memang terkenal enak.Mengapa saya percaya..?Karena pada saat temen saya cerita, temen saya memang terlihat sangat semangat dengan wajah yang berbinar, terlihat dari nada bicaranya yang mantap. Oleh karena itu saya percaya. Saya semakin tambah percaya ketika yang menceritakan rumah makan tersebut lebih dari 5 orang. Namun saya belum Yakin. Mengapa tidak yakin…..? karena saya belum membuktikan langsung makan di rumah makan tersebut. Sekali saya merasakan makan di rumah makan tersebut saya merasa yakin, memang bener enak seperti yang diceritakan oleh temen saya maupun orang yang pernah datang untuk makan dirumah makan tersebut. Begitu seterusnya akhirnya saya menjadi ketagihan makan dirumah makan tersebut karena masakan yang disajikan tidak pernah mengecewakan sehingga kita menjadi tambah yakin.

 Dari cerita diatas dapat disimpulkan beberapa perbedaan dan persamaannya sebagai berikut.

1. Ruang lingkup Kepercayaan dan Keyakinan.Wilayah Kepercayaan hanya ada dalam hati dan ucapan, namun ketika berubah menjadi keyakinan setelah ada dihati, mengucapkan percaya dan membuktikan dalam berbuat yaitu makan langsung di tempat makan tersebut.

2. Proses Pembentukan Kepercayaan dan Keyakinan.Kita dapat percaya terhadap sesuatu setelah ada beberapa i keterangan yang tidak diragukan yang diperoleh dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam contoh cerita ini kita percaya setelah ada informasi yang cukup jelas dari teman yang memberi keterangan tentang rumah makan tersebut. Kepercayaan menjadi bertambah ketika keterangan yang diperoleh semakin bertambah dan lengkap. Keterangan bentuknya menjadi berubah menjadi keyakinan ketika membuktikan langsung dengan makan di rumah makan tersebut.

3. Jangka waktu Kepercayaan dan KeyakinanUntuk dapat percaya cukup memerlukan waktu yang singkat asal yang menjelaskan obyek tersebut dengan keterangan yang cukup. Dan untuk mendapatkan keyakinan butuh waktu yang lama, karena sekali bukti tidak dapat menjamin orang menjadi yakin. Menjadi yakin butuh waktu kama karena harus membuktikan berkali-kali dalam waktu yang lebih lama.

4. Sifat Kepercayaan dan KeyakinanKepercayaan biasanya sifatnya hanya sementara, merupakan rangkaian proses yang apa bila proses tersebut dapat dibuktikan maka Kepercayaan akan burubah menjadi Keyakinan. Sehingga sesuatu yang sudah menyakinkan cenderung bersifat abadi, dan bisanya sudah mencintai.

CONTOH KASUS :



Ganti Salib dengan Piramida, 2 Pembina Gereja Jadi Tersangka Penistaan Agama

Oleh Katharina Janur pada 05 Agu 2019, 11:00 WIB
Ilustrasi Penangkapan (Liputan6.com/M.Iqbal)
Liputan6.com, Jayapura - Dua pimpinan kelompok Doa Hati Kudus Allah Kerahiman Ilahi di Kota Mimika, Kabupaten Timika ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan aliran sesat atau penistaan agama. Kelompok itu secara terang-terangan menjadikan pendirinya, Salvator Kameubun, sebagai nabi. 
Dua pimpinan tersebut adalag David Kanangopme (45) sebagai pembina kelompok doa dan Yohanis Kasamol (65) sebagai Ketua kelompok doa. David diketahui menjabat sebagai salah satu kepala bidang di Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika. Sementara Yohanis adalah pensiunan ASN dengan jabatan terakhir sebagai Assisten III Setda Kabupaten Mimika.
Polisi menjerat keduanya dengan pasal 156 (a) KUHP tentang penistaan agama dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara.
Kapolres Mimika, AKBP Agung Marlianto mengatakan, pihaknya masih mengejar satu orang lainnya dalam kasus ini, yakni Salvator Kemeubun yang beralamat di Tual, Maluku Tenggara. Polisi juga memasukkannya dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Ada dugaan dia melarikan diri ke kampungnya. Kami masih terus mengejar pelaku ini," kata Agung kepada Liputan6.com, Senin (5/8/2019)
OPINI   :
 Masalah keyakinan selalu menjadi masalah yang rumit dalam kehidupan kita,terutama dalam bidang agama. Terkadang kita juga perlu membenahi pikiran kita dengan sesuatu yang baru. Tetapi,bukan berarti itu juga mengubah keyakinan yang telah kita anut semenjak kita lahir sampai saat sekarang ini. Mengapa demikian?Setiap masing-masing agama juga memiliki pedomannya masing-masing,sama hal nya dengan negara kita yang memiliki pedoman Pancasila dan UUD 1945.Hal tersebut sangat sulit untuk diubah karena apa yang kita pelajari sejak kita lahir sampai sekarang ini memang itulah yang kita amalkan. Akan tetapi,sesuatu tersebut sering disalahgunakan oleh golongan tertentu yang berniat jahat terhadap agama yang kita anut tersebut. Mereka melakukan penistaan dengan menyebarkan aliran sesat sehingga menggoyahkan keyakinan kita terhadap apa yang telah kita amalkan sejak kita lahir tersebut. Oleh karena itu,kita harus bijak memilah sesuatu yang baik dan yang buruk buat kita. Kita tidak bisa menerimanya dengan begitu saja.

CARA MENGATASI :
 Cara mengatasi agar keyakinan kita tidak goyah yaitu dengan menggabungkan hati dan logika. Apabila sesuatu itu menurut hati anda benar maka otomatis logika anda juga membenarkan hal tersebut. Jangan mudah terpengaruh dengan apapun bentuk ajaran yang datang dari luar yang akan memberikan pengaruh buruk terhadap kita nantinya. Berpandai-pandailah dalam memilah sesuatu,dan golongan terpelajar pasti sangat ahli dalam hal tersebut karena kita bukan lagi kaum barbar yang memiliki pengetahuan kurang.

NAMA :Fellika Intan Putri
KELAS :1PA03
NPM     :12519388

SUMBER
https://babahboim.wordpress.com/2015/07/24/4empat-persamaan-dan-perbedaan-antara-keyakinan-dan-kepercayaan/
https://www.liputan6.com/regional/read/4029784/ganti-salib-dengan-piramida-2-pembina-gereja-jadi-tersangka-penistaan-agama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan Khas Bali