Mitos: Telinga Berdengung Karena Ada yang Membicarakan Kita

 Kita mungkin pernah merasakan kuping seperti berdengung . Kita mungkin juga merasakan dengung di telinga terasa seperti ada angin yang masuk di telinga dan kadang-kadang menimbulkan rasa pusing. Atau mungkin juga dengung yang kita rasakan hanya menimbulkan suara “nging….” di telinga. Namun pernah juga sekali sewaktu terjadi dengung di telinga menyebabkan kita kehilangan pendengaran untuk sesaat.

Apa sebenarnya penyebab kuping berdengung? Dan benarkah kalau dengungan di kuping disebabkan karena ada orang lain yang membicarakan kita?

“Kalau kata orang dulu, sih kira-kira begitu. Kalau dengung kanan berarti digosipin yang baik, kalau kiri sebaliknya." Begitulah kepercayaan yang dianut oleh orang dulu.

Orang Barat juga Percaya pada Hal Ini

 Sebenarnya, anggapan seperti ini tidak hanya ada di Indonesia. Di Negara Barat pun ada orang-orang yang mempercayai dengungan telinga ini disebabkan oleh adanya orang lain yang sedang membicarakan diri mereka. Bukan hanya menimbulkan dengung, mereka  percaya bahwa dibicarakan oleh orang lain juga akan membuat bagian telinga terasa gatal.

 Mereka yang percaya pada hal-hal gaib, menganggap dengung merupakan salah satu tanda bahwa telinga mereka sedang ‘mengunduh’ informasi dari orang  lain yang membicarakan mereka. Bahkan mereka meyakini juga dengung merupakan pertanda telinga mereka sedang ‘dibuka’ untuk mendengarkan sesuatu yang gaib, seperti malaikat atau arwah gentayangan.

 Namun yang pasti, penjelasan di atas bukanlah merupakan penjelasan ilmiah. Karena dalam sains, dengungan di telinga tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang lain yang membicarakan kita. Kecuali kalau orang lain yang membicarakanmu itu berteriak di dekat telingamu, itu baru masuk akal.

Kepercayaan yang Ada Sejak Lebih dari 2.000 Tahun Lalu

 Kepercayaan bahwa dengungan di telinga berarti ada yang membicarakan kita ini ternyata sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam buku Natural History yang ditulis oleh Gaius Plinius Secundus lebih dari 2.000 tahun lalu, tertulis kata tinnire yang berarti berdengung. 

 Kata tinnire inilah yang kemudian menjadi asal-usul kata tinnitus. Tinnitus (dering di telinga) sendiri artinya adalah sensasi di telinga seperti mendengar dering, dengungan, siualan, atau bunyi-bunyi seperti “nging….” di dalam telinga.

 Dalam Buku Natural History itu juga Secundus menyebutkan cerita mengenai tinnitus dan kepercayaan soal adanya orang lain yang sedang membicarakan tentangmu. Jadi, kepercayaan atau anggapan ini rupanya sudah ada setidaknya sejak 2 abad lalu.

 Secara sains, sensasi dan bunyi yang didengar oleh orang-orang yang mengalami tinnitus adalah berbeda-beda. Tinggi rendahnya bunyi yang didengar, atau jenis bunyi yang terdengar ketika kuping kita berdengung ternyata dipengaruhi oleh detak jantung.

 Secara umum, tinnitus tidak berbahaya bagi kesehatan dan bukan suatu penyakit. Namun ada kalanya bila dengung telinga terjadi terus-menerus, kamu mungkin harus waspada karena dengung seperti ini bisa menunjukkan ada masalah di dalam dirimu, terutama bila kamu merasakan sakit di bagian lain tubuhmu ketika telinga berdengung.

 Berikut beberapa masalah yang mungkin kamu alami ketika telingamu berdengung, sebagaimana dikutip dari penjelasan Dr. Paul Dybala, ahli audiologi dari University of Texas di situs Healthy Hearing.
1. Mendengar suara yang terlalu keras dalam waktu  yang lama dapat membuat telingamu berdengung. Mendengarkan musik yang terlalu keras dengan menggunakan headset pun juga bisa menyebabkan  telingamu berdengung. Apabila dengung pada telingamu terjadi terlalu lama setelah kamu mendengar suara keras, segera temui dokter karena dengungan seperti ini bisa jadi juga menyebabkan kerusakan permanen.

2. Pada orang yang sudah berusia di atas 60 tahun, dengung di telinga juga bisa menjadi tanda penurunan kemampuan pendengaran atau yang disebut sebagai presbycusis.

3. Beberapa macam penyakit seperti anemia, alergi, tumor, sakit atau luka di kepala, diabetes dan kerusakan kelenjar tiroid juga dapat menyebabkan dengungan di telinga.

4. Penyakit kardiovaskular juga dapat menyebabkan telinga berdengung, misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit lain yang berhubungan dengan aliran darah. Hal ini dikarenakan ketika aliran darah tidak normal, maka aliran darah ke telinga pun terganggu.

5. Depresi, stres, dan gangguan psikologis lainnya.


 Dari penjelasan di atas, secara ilmiah memang tidak ada hubungannya antara telinga berdengung dan orang yang bergosip. Apabila telingamu berdengung terus menerus, maka sebaiknya kamu memeriksakannya ke dokter.


Nama : Fellika Intan Putri
NPM  : 12519388
Kelas  :1PA03

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Softskill Ilmu Budaya Dasar

Makanan Khas Bali